Jakarta, Rokok sudah diketahui berdampak buruk bagi
kesehatan termasuk kematian. Diketahui konsumsi rokok di seluruh dunia
sudah mengkhawatirkan, diperkirakan pada tahun 2030, kematian akibat
rokok mencapai 8 juta per tahun.
Studi internasional menemukan
dua perlima laki-laki di negara berkembang masih merokok atau
menggunakan tembakau dan jumlah perempuan usia muda yang merokok makin
meningkat. Hal ini sudah menujukkan adanya pola penggunaan tambakau yang
mengkhawatirkan.
Meski tindakan anti merokok sudah banyak
dilakukan di seluruh dunia seperti peraturan melarang merokok di tempat
umum, memberlakukan larangan iklan dan memberikan peringatan bahaya
kesehatan melalui gambar, tapi pada sebagian besar negara masih
menunjukkan tingkat berhenti merokok yang rendah.
"Walaupun 1,1
miliar orang telah tercakup dalam penerapan kebijakan tembakau sejak
tahun 2008, tapi 83 persen dari populasi dunia tidak mendapatkan 2 atau 3
kebijakan ini," ujar Gary Giovino dari University at Buffalo School of
Public Health and Health Professions, New York, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (18/8/2012).
Badan
kesehatan dunia (WHO) menuturkan tembakau telah membunuh hingga
setengah dari penggunanya. Ini karena merokok bisa menyebabkan kanker
paru, penyakit pernapasan kronis, faktor risiko utama penyakit jantung,
dan menjadi penyebab kematian nomor 1.
Tembakau telah membunuh
sekitar 6 juta orang per tahun di seluruh dunia termasuk lebih dari
600.000 non-perokok yang meninggal akibat paparan perokok pasif. Jika
kecenderungan ini terus berlangsung, maka pada tahun 2030 diperkirakan
tembakau membunuh 8 juta orang pertahunnya.
"Tanpa adanya
tindakan yang segera, penggunaan tembakau ini bisa membunuh sekitar 1
miliar dari penduduk. Kami mendesak negara-negara untuk bertindak
sekarang dan mengatasi krisis yang ada," ujar Matthew L Myers, presiden,
U.S.-based Campaign for Tobacco-Free Kids.
Saat ini diperkirakan
ada 301 juta pengguna tembakau di China dan diikuti oleh India yang
hampir 275 juta. Negara-negara lain yang terlibat dalam studi ini adalah
Bangladesh, Meksiko, Filipina, Thailand, Turki, Ukraina, Uruguay dan
Vietnam.
Para peneliti mengungkapkan adanya peningkatan
penggunaan tembakau di kalangan perempuan muda, hal ini juga perlu
mendapatkan perhatian khusus. Sekitar 64 persen orang menggunakan rokok
yang diproduksi, sedang lainnya masih menggunakan cara tradisional
seperti mengunyah tembakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar