Jakarta, Selama ini banyak studi yang mengemukakan
bahwa pembunuh manusia terbesar adalah penyakit-penyakit yang menyerang
kardiovaskular seperti jantung dan stroke ataupun diabetes, kanker pada
organ vital dan HIV/AIDS.
Namun tak banyak yang tahu jika
penyakit hepatitis atau peradangan pada hati justru menjatuhkan lebih
banyak korban di suatu negara dibandingkan dengan AIDS dan demam
berdarah. Hal ini diungkapkan perwakilan WHO, Nata Menabde dalam rangka
peringatan World Hepatitis Day yang jatuh pada tanggal 28 Juli 2012.
"Sekitar
600.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat konsekuensi dari
penyakit Hepatitis B yang 100 kali lebih mematikan daripada HIV/AIDS.
Oleh karena itu, kesadaran massa, panduan imunisasi universal serta
penanganan makanan dan air yang higienis diperlukan untuk mengurangi
beban akibat adanya penyakit hati itu secara substansial," tambah
Menabde seperti dilansir dari newkerala, Senin (30/7/2012).
Secara
umum ada tujuh macam virus yang dapat menyebabkan munculnya penyakit
hepatitis yang disebut Hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. Namun dari
ketujuh virus itu, yang paling sering menyebabkan infeksi adalah virus
Hepatitis A, B, C dan E.
Keseluruhan virus ini dapat menyebabkan
kondisi akut pada hati dengan gejala-gejala yang berlangsung selama
beberapa minggu, termasuk kulit dan mata menguning, urin berwarna
gelap, kelelahan ekstrim, mual, muntah dan nyeri perut.
Lebih
parah lagi, virus Hepatitis A, B, C, D dan E dapat menyebabkan infeksi
dan peradangan hati kronis yang bisa berujung pada sirosis.
Hepatitis
pun berkontribusi terhadap risiko utama kesehatan global dengan sekitar
240 juta orang yang terinfeksi Hepatitis B kronis dan 150 juta orang
terinfeksi Hepatitis C kronis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar