Minggu, 22/07/2012 08:00 WIB
Jakarta, Karena dilakukan saat tidur sedang
nyenyak-nyenyaknya, tak jarang orang kembali tidur sehabis bersantap
sahur. Bahkan banyak pula yang kemudian tidur sampai hari menjelang
siang. Agar efektif meningkatkan energi saat puasa, tidur habis sahur
sebaiknya dilakukan selama 2 jam saja.
Tidur berfungsi untuk
mengistirahatkan dan mengembalikan fungsi tubuh setelah beraktifitas
seharian. Agar badan tetap sehat, umumnya orang menghabiskan sepertiga
waktunya dalam sehari untuk tidur. Namun lama waktu tidur ini bisa
berrvariasi pada setiap orang.
Umumnya orang memerlukan waktu
tidur selama 4 – 11 jam setiap hari, tergantung pada kebiasaan dan
karakteristik genetiknya. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di
Turki, 75 persen orang tidur selama 7 – 8 jam sehari. Namun ketika puasa
Ramadhan, lama waktu tidur ini harus terputus oleh makan sahur.
“Gangguan
tidur dapat dialami selama bulan Ramadhan akibat jam makan sahur yang
terkadang menyela waktu tidur. Agar badan tetap energik, tidur 2 jam
selepas sahur sudah cukup bagi tubuh. Tidur lebih lama akan memiliki
efek negatif pada kinerja tubuh di siang hari,” kata dr Abdullah
Özkardeş, spesialis neurologi di Memorial Şişli Hospital, Turki seperti
dilansir Today’s Zaman, Minggu (22/7/2012).
Selain itu,
makanan dan minuman yang dikonsumsi selama Ramadhan juga mempengaruhi
perilaku tidur. Menurut dr Abdullah, orang yang mengkonsumsi banyak teh
dan kopi ketika berbuka puasa dan sahur dengan harapan akan merasa
energik sepanjang hari justru akan sering merasa lekas marah dan cemas.
Perubahan
waktu makan karena sahur dan buka puasa juga ikut mempengaruhi pola
tidur. Umumnya orang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk jatuh tidur
selama bulan Ramadhan sehingga akan mengurangi lama tidur secara
keseluruhan.
“Perubahan ini menyebabkan orang terbangun dengan
perasaan lelah. Pada gilirannya, hal ini akan menyebabkan kantuk dan
mengganggu konsentrasi di siang hari. Penderita gangguan tidur selama
Ramadhan ini juga mengeluhkan masalah yang sama karena mengkonsumsi kopi
dan teh secara berlebihan,” kata dr Abdullah.
Oleh karena itu,
dr Abdullah menyarankan agar teh dan kopi sebaiknya dikonsumsi sesedikit
mungkin ketika habis puasa. Untuk mengurangi masalah tidur dan efek
negatifnya di bulan Ramadhan, usahakan agar tetap tidur dengan lama
waktu yang sama seperti hari biasa.
Berkurangnya lama waktu tidur
atau terjadinya perubahan pola tidur dapat mempengaruhi fungsi tubuh
sehari-hari. Jika merasa lelah, mudah marah, pelupa atau sulit
konsentrasi, bisa jadi gangguan ini disebabkan oleh masalah tidur dan
lapar.
“Jika memungkinkan, cobalah untuk beristirahat dan
bersantai sejenak pada suatu waktu,” pungkas dr Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar