Rabu, 25 Juli 2012

Jakarta, Selama ini gangguan seks akibat diabetes lebih sering dikaitkan dengan laki-laki. Tapi ternyata perempuan dengan diabetes juga mengalami gangguan pada kehidupan seksualnya yang menjadi kurang puas. Laki-laki yang memiliki diabetes telah lama diketahui lebih rentan mengalami masalah seksual terutama impotensi. Tapi tak banyak yang diketahui mengenai efek seks pada perempuan dengan diabetes. "Kondisi ini sangat understudied, terutama pada perempuan yang sudah berusia lebih tua," ujar pemimpin studi Dr Alison Huang dari University of California, San Francisco, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2012). Berdasarkan survei yang melibatkan hampir 2.300 perempuan di California berusia 40-80 tahun, Huang dan rekan-rekannya menemukan lebih dari sepertiga perempuan yang menerima pengobatan insulin mengatakan sedang atau sangat tidak puas dengan kehidupan seksualnya. Serta sekitar seperempat perempuan diabetes yang tidak menggunakan insulin juga melaporkan ketidakpuasan yang sama. Sedangkan pada perempuan yang tidak memiliki diabetes, ketidakpuasan seks ini hanya terjadi pada 1 dari 5 perempuan. "Ini bukan berarti perempuan dengan diabetes tidak tertarik dengan aktivitas seksual. Ketertarikannya sama dengan orang yang tanpa diabetes, tapi ia memiliki lebih banyak masalah seksual yang salah satunya adalah ketidakpuasan itu," ujar Huang. Diketahui perempuan yang menggunakan insulin lebih sering mengeluh seputar masalah dengan lubrikasi atau pelumasan dan orgasme dibanding dengan perempuan non-diabetes. Sedangkan perempuan dengan komplikasi diabetes seperti jantung dan penyakit ginjal hanya berhubungan seks sekitar sebulan sekali. Pada laki-laki diyakini penyebabnya akibat penumpukan kolesterol di arteri yang memasok darah ke penis, tapi hal ini tidak berlaku pada perempuan. Huang mengungkapkan keseluruhan beban hidup akibat penyakit kronis serta gangguan saraf yang mengalami kerusakan mungkin menjadi penyebabnya. "Jika Anda seorang perempuan yang memiliki diabetes maka menghindari komplikasi bisa membantu mencegah berkembangnya masalah seksual, yaitu dengan mengikuti diet khusus diabetes dan berolahraga secara teratur," ujar Huang.

Jakarta, Selama ini gangguan seks akibat diabetes lebih sering dikaitkan dengan laki-laki. Tapi ternyata perempuan dengan diabetes juga mengalami gangguan pada kehidupan seksualnya yang menjadi kurang puas.

Laki-laki yang memiliki diabetes telah lama diketahui lebih rentan mengalami masalah seksual terutama impotensi. Tapi tak banyak yang diketahui mengenai efek seks pada perempuan dengan diabetes.

"Kondisi ini sangat understudied, terutama pada perempuan yang sudah berusia lebih tua," ujar pemimpin studi Dr Alison Huang dari University of California, San Francisco, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2012).

Berdasarkan survei yang melibatkan hampir 2.300 perempuan di California berusia 40-80 tahun, Huang dan rekan-rekannya menemukan lebih dari sepertiga perempuan yang menerima pengobatan insulin mengatakan sedang atau sangat tidak puas dengan kehidupan seksualnya.

Serta sekitar seperempat perempuan diabetes yang tidak menggunakan insulin juga melaporkan ketidakpuasan yang sama. Sedangkan pada perempuan yang tidak memiliki diabetes, ketidakpuasan seks ini hanya terjadi pada 1 dari 5 perempuan.

"Ini bukan berarti perempuan dengan diabetes tidak tertarik dengan aktivitas seksual. Ketertarikannya sama dengan orang yang tanpa diabetes, tapi ia memiliki lebih banyak masalah seksual yang salah satunya adalah ketidakpuasan itu," ujar Huang.

Diketahui perempuan yang menggunakan insulin lebih sering mengeluh seputar masalah dengan lubrikasi atau pelumasan dan orgasme dibanding dengan perempuan non-diabetes. Sedangkan perempuan dengan komplikasi diabetes seperti jantung dan penyakit ginjal hanya berhubungan seks sekitar sebulan sekali.

Pada laki-laki diyakini penyebabnya akibat penumpukan kolesterol di arteri yang memasok darah ke penis, tapi hal ini tidak berlaku pada perempuan. Huang mengungkapkan keseluruhan beban hidup akibat penyakit kronis serta gangguan saraf yang mengalami kerusakan mungkin menjadi penyebabnya.

"Jika Anda seorang perempuan yang memiliki diabetes maka menghindari komplikasi bisa membantu mencegah berkembangnya masalah seksual, yaitu dengan mengikuti diet khusus diabetes dan berolahraga secara teratur," ujar Huang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar