Jakarta, Selama ini gangguan seks akibat diabetes
lebih sering dikaitkan dengan laki-laki. Tapi ternyata perempuan dengan
diabetes juga mengalami gangguan pada kehidupan seksualnya yang menjadi
kurang puas.
Laki-laki yang memiliki diabetes telah lama
diketahui lebih rentan mengalami masalah seksual terutama impotensi.
Tapi tak banyak yang diketahui mengenai efek seks pada perempuan dengan
diabetes.
"Kondisi ini sangat understudied, terutama
pada perempuan yang sudah berusia lebih tua," ujar pemimpin studi Dr
Alison Huang dari University of California, San Francisco, seperti
dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2012).
Berdasarkan
survei yang melibatkan hampir 2.300 perempuan di California berusia
40-80 tahun, Huang dan rekan-rekannya menemukan lebih dari sepertiga
perempuan yang menerima pengobatan insulin mengatakan sedang atau
sangat tidak puas dengan kehidupan seksualnya.
Serta sekitar
seperempat perempuan diabetes yang tidak menggunakan insulin juga
melaporkan ketidakpuasan yang sama. Sedangkan pada perempuan yang tidak
memiliki diabetes, ketidakpuasan seks ini hanya terjadi pada 1 dari 5
perempuan.
"Ini bukan berarti perempuan dengan diabetes tidak
tertarik dengan aktivitas seksual. Ketertarikannya sama dengan orang
yang tanpa diabetes, tapi ia memiliki lebih banyak masalah seksual yang
salah satunya adalah ketidakpuasan itu," ujar Huang.
Diketahui
perempuan yang menggunakan insulin lebih sering mengeluh seputar
masalah dengan lubrikasi atau pelumasan dan orgasme dibanding dengan
perempuan non-diabetes. Sedangkan perempuan dengan komplikasi diabetes
seperti jantung dan penyakit ginjal hanya berhubungan seks sekitar
sebulan sekali.
Pada laki-laki diyakini penyebabnya akibat
penumpukan kolesterol di arteri yang memasok darah ke penis, tapi hal
ini tidak berlaku pada perempuan. Huang mengungkapkan keseluruhan beban
hidup akibat penyakit kronis serta gangguan saraf yang mengalami
kerusakan mungkin menjadi penyebabnya.
"Jika Anda seorang
perempuan yang memiliki diabetes maka menghindari komplikasi bisa
membantu mencegah berkembangnya masalah seksual, yaitu dengan mengikuti
diet khusus diabetes dan berolahraga secara teratur," ujar Huang.
Rabu, 25 Juli 2012
Jakarta, Selama ini gangguan seks akibat diabetes lebih sering dikaitkan dengan laki-laki. Tapi ternyata perempuan dengan diabetes juga mengalami gangguan pada kehidupan seksualnya yang menjadi kurang puas. Laki-laki yang memiliki diabetes telah lama diketahui lebih rentan mengalami masalah seksual terutama impotensi. Tapi tak banyak yang diketahui mengenai efek seks pada perempuan dengan diabetes. "Kondisi ini sangat understudied, terutama pada perempuan yang sudah berusia lebih tua," ujar pemimpin studi Dr Alison Huang dari University of California, San Francisco, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2012). Berdasarkan survei yang melibatkan hampir 2.300 perempuan di California berusia 40-80 tahun, Huang dan rekan-rekannya menemukan lebih dari sepertiga perempuan yang menerima pengobatan insulin mengatakan sedang atau sangat tidak puas dengan kehidupan seksualnya. Serta sekitar seperempat perempuan diabetes yang tidak menggunakan insulin juga melaporkan ketidakpuasan yang sama. Sedangkan pada perempuan yang tidak memiliki diabetes, ketidakpuasan seks ini hanya terjadi pada 1 dari 5 perempuan. "Ini bukan berarti perempuan dengan diabetes tidak tertarik dengan aktivitas seksual. Ketertarikannya sama dengan orang yang tanpa diabetes, tapi ia memiliki lebih banyak masalah seksual yang salah satunya adalah ketidakpuasan itu," ujar Huang. Diketahui perempuan yang menggunakan insulin lebih sering mengeluh seputar masalah dengan lubrikasi atau pelumasan dan orgasme dibanding dengan perempuan non-diabetes. Sedangkan perempuan dengan komplikasi diabetes seperti jantung dan penyakit ginjal hanya berhubungan seks sekitar sebulan sekali. Pada laki-laki diyakini penyebabnya akibat penumpukan kolesterol di arteri yang memasok darah ke penis, tapi hal ini tidak berlaku pada perempuan. Huang mengungkapkan keseluruhan beban hidup akibat penyakit kronis serta gangguan saraf yang mengalami kerusakan mungkin menjadi penyebabnya. "Jika Anda seorang perempuan yang memiliki diabetes maka menghindari komplikasi bisa membantu mencegah berkembangnya masalah seksual, yaitu dengan mengikuti diet khusus diabetes dan berolahraga secara teratur," ujar Huang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar