Selasa, 24 Juli 2012

DIABETES BISA DIATASI DENGAN KACANG KEDELAI

Salah satu penyakit yang banyak diidap masyarakat sekarang ini adalah Diabetes Mellitus (DM). Penderita DM bisa berasal dari berbagai lapisan umur, sosial dan ekonomi. Pada orang yang berusia lanjut, gejalanya ditandai dengan sering haus, sering buang air kecil (bak), badan lemas, banyak makan, kesemutan, kulit kering, berkeringat, gatal-gatal dsb. Bahkan terkadang berupa luka yang tak kunjung sembuh. Bila dibiarkan tidak terkendali, berthaun-tahun kemudian akan timbul komplikasi kronis yang berakibat fatal, seperti munculnya penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, terjadinya kebutaan, pembusukan pada luka yang kadang memerlukan amputasi, gangguan syaraf, strooke, impotensi pada pria, dsb. Sehingga penderita DM memerlukan diet yang terkontrol.
          Tapi bila penderita melakukan diet ketat, gula darahnya bisa turun drastis sehingga muncul serangan hipoglikemia. Gejalanya adalah lapar, gemetar, berkeringat, pusing, dada berdebar, dan sering koma. Kadang-kadang tubuh penderita sangat kekurangan insulin sehingga kebutuhan energi baru terpenuhi setelah sel lemak pecah membentuk keton. Karena senyawa ini punya bau khas, maka urine penderita juga memiliki bau khas. Akibatnya terjadi gejala akut seperti darah menjadi asam. Bisa juga terjadi mual, hipotensi (tekanan darah rendah) dan shock. Gejala ini disebut ketoasidosis. Gejala lain adalah pembekuan darah otak dan penyakit jantung koroner. Penderita DM berpotensi 2x lebih mudah terserang penyakit ini, 17x lebih.mudah terkena gagal ginjal, 25x lebih mudah terkena resiko kebutaan. Juga lebih mudah terkena impotensi dibanding orang yang normal. Bila sudah terjadi pembekuan darah di otak, penyakit berikutnya sudah menunggu : strooke.
          Selain faktor genetik, yang menjadi penyebab penyakit ini adalah perubahan gaya hidup, pola makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh,penyakit penyerta, usia lanjut, serta pemakaian obat yang rutin. Obat hipoglikemik oral golongan daonil yang dipakai dalam jangka panjang dapat meningkatkan intoleransi glukosa sehingga diperlukan terapi insulin untuk penderita DM tipe 2 (DM yang disebabkan tidak berfungsinya insulin dengan baik).
          Seperti telah diketahui, untuk membuat penyakit ini enyah dari tubuh penderita belum ditemukan caranya. Namun untuk membuatnya tak sampai pada tahap komplikasi, ada banyak cara. Diantaranya adalah dengan membatasi asupan karbohidrat seperti nasi, serta menghindari makanan yang manis-manis. Nasi bisa diganti dengan kentang yang lebih rendah kalorinya, namun itupun tetap dalam jumlah yang terbatas. Sangat dianjurkan bagi penderita DM ini, mengkonsumsi beras khusus untuk DM yang  glicemic index (GI) -nya rendah. Lalu perlu dilakukan olah raga secara teratur, 3-4x seminggu dengan durasi sekitar 1 jam. Meminum obat dari dokterpun perlu selain menghindari rokok, alkohol dan stres. Beristirahat yang cukup juga tidak kalah pentingnya. Yang lainnya lagi adalah makan makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah, diantaranya adalah kacang kedelai.
          Sejumlah penelitian menunjukkan, kandungan biji kedelai mampu mengendalikan  status glukosa yang tidak menguntungkan dalam tubuh. Protein kedelai kaya akan asam amino jenis arginin dan glisin. Kedua asam amino dalam serealia itu merupakan komponen penyusun insulin dan glukogen yang disekresi kelenjar pankreas. Dan yang menjadi keunggulannya adalah protein nabati lebih aman bagi ginjal ketimbang protein hewani. Karena itu, semakin tinggi asupan protein, sekresi insulin dan glukogen dalam tubuh makin meningkat. Dengan meningkatnya insulin, kadar glukosa darah akan berkurang karena sebagian akan diubah menjadi energi.
          Selain itu, polisakarida, termasuk serat pada kedelai yang mampu menekan kadar glukosa dan trigliserida postprandial dalam darah, serta menurunkan rasio insulin-glukosa postprandial. Karena munculnya diabetes merupakan dampak dari peningkatan kadar gula akibat kurang berfungsinya insulin, maka asupan kedelai sangat membantu pengendaliannya. Lalu kandungan isoflavon yang tinggi pada biji kedelai juga dapat berfungsi sebagai antioksidan, pemicu lancarnya metabolisme dan penambah sistem imun tubuh. Bila diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat dan tak melanggar pantangan, merutinkan diri mengkonsumsi kedelai, tentu bisa membuat Anda berdamai dengan penyakit DM.
          Mengenai apakah penderita DM dpt berpuasa sebulan penuh seperti bulan Ramadhan, Dokter Reno Gustaviani dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa ” sebaiknya penderita DM 1 tidak berpuasa, sedangkan penderita DM 2 boleh berpuasa.”
          Jadi bila masalah tak berfungsinya insulin dengan baik ini sudah bisa ditangani dengan mengkonsumsi biji kedelai, tentu tak ada masalah bagi penderita DM1 untuk berpuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar