Kamis, 05/07/2012 14:01 WIB
Jakarta, Selama ini pengujian HIV dilakukan lewat
darah sehingga harus dites di laboratorium. Namun FDA (Food and Drug
Administration) baru saja menyetujui alat tes HIV pertama lewat gusi,
yang memungkinkan pasien melakukan pengujian di rumah sendiri.
Banyak
orang yang malu atau ragu-ragu melakukan pengujian HIV karena stigma
HIV-AIDS yang masih negatif. Akibatnya, banyak pasien yang terlambat
didiagnosa dan mendapat pertolongan.
Namun kendala tersebut
sepertinya segera bisa diatasi karena FDA baru saja menyetujui alat tes
HIV pertama lewat gusi, yang dijual dengan merek OraQuick.
Alat
tes OraQuick dari Orasure dirancang untuk mendeteksi keberadaan HIV
yang dilakukan dengan cara usap mulut. OraQuick tidak menggunakan air
liur melainkan menyerap antibodi secara langsung dari pembuluh darah di
selaput lendir mulut. Alat tes akan menarik antibodi HIV dari jaringan
di pipi dan gusi, Anda cukup menunggu 20 menit untuk melihat hasilnya.
"Ketersediaan
alat tes HIV di rumah menyediakan pilihan lain untuk mendapatkan
pengujian sehingga dapat segera mencari pertolongan medis, jika
hasilnya memang sesuai," jelas Dr. Karen Midthun, Direktur Pusat
Evaluasi Biologis dan Penelitian FDA, seperti dilansir Foxnews, Kamis (5/7/2012).
Meski
alat ini telah disetujui untuk dipasarkan, namun FDA menekankan bahwa
pengujian dengan OraQuick tidak 100 persen akurat. Percobaan yang telah
dilakukan Orasure menunjukkan bahwa tes rumahan ini hanya bisa
mendeteksi virus dengan keakuratan 92 persen.
Tapi setidaknya
alat ini bisa membantu mendeteksi HIV dengan lebih cepat dan
orang-orang yang berisiko tinggi HIV bisa dengan mudah melakukan
pengujian mandiri secara rahasia di rumah masing-masing.Apabila Anda malu melakukan tes HIV, kini ada solusinya agar pengujian
bisa lebih pribadi. Perangkat tes OraQuick mengecek air liur dengan
alat yang dimasukkan dalam mulut untuk mengetes HIV. Hasilnya bisa
diketahui hanya dalam 20 hingga 40 menit. Kemudahan ini seperti alat
pengetes kehamilan yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Pemerintah
Amerika Serikat memperkirakan 1,2 juta orang di AS positif terkena HIV.
Tapi, ada 20 persen orang yang tidak mengetahuinya.
Badan
Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) mengatakan mereka
berharap alat ini dapat menjangkau orang yang tidak melakukan tes. Alat
ini direncanakan akan dijual di 30.000 toko obat, toko peralatan rumah
tangga, dan online.
Produsennya, OraSure belum mengatakan
harga jual alat ini. Tapi, mereka mengatakan harganya akan kurang dari
US$60 (Rp580 ribuan).
"Kami berharap semua toko ritel besar akan menjual produk ini," ujar Pemimpin Eksekutif, Douglas Michels seperti dilansir dari BBC.
Michels menambahkan, perusahaannya merencanakan upaya besar-besaran untuk memasarkan alat tes ini.
Perangkat tes HIV ini akan dijual di AS hanya dalam hitungan bulan. Pemerintah sudah menyetujui penjualannya.
Persetujuan pemerintah menuai pujian dari aktivis HIV/AIDS.
"Alat
tes ini akan memungkinkan semua orang memberdayakan dirinya untuk mau
mengetahui status HIV kapan saja, bagaimana, dan dengan siapa saja yang
mereka mau," ujar pendiri Who's Positive, Tom Donohue.
FDA
memberikan peringatan dalam pengumumannya. Akurasi alat ini tidak
dijamin 100 persen. Pihak FDA menekankan perlu tes tambahan yang
dilakukan pihak medis profesional untuk mengonfirmasi hasilnya. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar