Senin, 17 September 2012

Turunkan Berat Badan dengan Menelan Balon

Jakarta, Ada banyak cara diet yang bisa dilakukan, mulai dari yang sehat hingga ekstrem. Kini ada cara baru dalam berdiet yang terbilang cukup radikal, yaitu menelan balon yang dimasukkan ke dalam kapsul.

Pengobatan baru yang terbilang radikal untuk mengatasi obesitas adalah memasukkan balon ke dalam kapsul kecil. Para peneliti mengatakan balon ini akan mengisi perut sehingga membuat otak berpikir perut sudah penuh dan menekan nafsu makan.

Balon silikon ini dikemas dalam kapsul gelatin yang larut dalam beberapa menit hingga akhirnya mencapai perut. Dokter akan menggunakan tabung tipis panjang yang dimasukkan melalui mulut, dan memompa udara melalui tabung hingga balon mencapai ukuran seperti hamburger.

Setelah itu tabung akan ditarik dan balon menutup sendiri sehingga tidak mengempis. Prosedur ini hanya membutuhkan waktu 5 menit dan pasien tidak perlu dibius atau menggunakan obat bius.

Sejauh ini sudah dilakukan 4 percobaan kecil pada manusia dengan menggunakan kapsul balon ini. Pasien yang gagal menurunkan berat badan dengan cara mengubah pola makan, diminta untuk menelan kapsul berisi balon dan dimonitor selama 12 minggu.

Pasien rata-rata mengambil 1-3 kapsul dalam 12 minggu, tapi hal ini tergantung dari ukuran dan target berat badan yang ingin dicapai. Dalam 1 kelompok yang terdiri dari 28 orang, rata-rata kelebihan berat badan yang hilang sebesar 35,5 pesen selama 3 bulan.

Sedangkan dalam 2 studi kecil lainnya yang dilakukan di Belgia dan Perancis, rata-rata penurunan berat badan berlebihnya justru lebih besar yaitu sekitar 50 persen. Untuk saat ini balon hanya bisa disimpan dalam perut selama 12 menit, lalu diambil kembali dan pengambilan ini memakan waktu sekitar 10 menit.

"Hal ini terdengar menjanjikan. Memasukkan balon ke lambung dan operasi pengecilan lambung memang digunakan untuk mengurangi ukuran perut sehingga merasa kenyang lebih cepat dan makan lebih sedikit," ujar Paul Trayhurn, professor of nutritional biology di Liverpool University, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (18/9/2012).

Namun Trayhurn menekankan perlu ada tes lebih lanjut untuk menilai apakah balon ini cukup kuat menahan lingkungan asam yang keras di perut untuk jangka waktu tertentu. Teknik ini telah disetujui di Inggris dan bisa tersedia pada tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar