Jumat, 14 September 2012

Paru-paru Rusak, Tidur pun Tak Nyenyak

Jakarta, Bagi sebagian orang, merokok mungkin terasa nikmat dan membantunya melupakan masalah untuk sejenak tapi telah banyak studi yang membuktikan bahwa aktivitas menghisap rokok ini sangatlah berbahaya bagi kesehatan paru-paru maupun kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Tak berhenti sampai disitu, sebuah studi baru dari Jerman juga menemukan bahwa orang yang suka merokok takkan memperoleh jam tidur yang cukup. Kalaupun bisa, perokok takkan mampu tidur setenang orang yang tidak merokok.

Peneliti memperoleh kesimpulan ini setelah mengamati 2.314 responden, baik yang merokok maupun tidak. Keseluruhan responden pun telah dinyatakan bebas dari gangguan kesehatan mental apapun karena kondisi tersebut dapat mendorong penderitanya untuk merokok atau rentan mengalami gangguan tidur.

Lalu peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur kualitas tidur responden. Dari situ diperoleh fakta bahwa dari 1.071 responden yang merokok, 17 persen diantaranya mengaku hanya bisa tidur kurang dari 6 jam setiap malamnya dan 28 persen dilaporkan memiliki kualitas tidur yang buruk atau cenderung mengidap insomnia.

"Sedangkan dari 1.243 responden yang tidak merokok, hanya 7 persen yang mengaku tidurnya kurang dari 6 jam dan 19 persen yang melaporkan bahwa kualitas tidurnya buruk," ungkap ketua tim peneliti, Stefan Cohrs dari Sekolah Kedokteran Charite Berlin di Jerman seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/9/2012).

Kendati begitu, Cohrs dan timnya menyadari bahwa merokok tak terbukti dapat mengganggu tidur secara langsung atau baru bisa dikaitkan dengan rendahnya kualitas tidur saja, apalagi jika perokok memiliki kebiasaan lain yang dapat mempengaruhi jam dan kualitas tidurnya seperti begadang semalaman untuk menonton TV atau jarang berolahraga.

Hanya saja peneliti meyakini bahwa gangguan terbesar bagi perokok saat tidur ini diakibatkan oleh kandungan nikotin yang ada pada rokok yang dihisapnya setiap hari.

Pasalnya, nikotin merangsang otak untuk terus bekerja lembur alias tidak beristirahat sama sekali. Nikotin juga merusak konsentrasi otak pada aktivitas tertentu untuk jangka waktu yang panjang, tak terkecuali tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar