Yogyakarta, Penyakit menular di Indonesia tidak bisa
diatasi sendirian, butuh kerja sama dengan negara-negara tetangga. Wakil
Presiden Boediono mengakui, pandemi penyakit menular selama ini
menghambat pencapaian Universal Health Coverage (UHC).
UHC
merupakan skema jaminan kesehatan universal yang menjamin semua orang,
baik kaya maupun miskin bisa mengakses layanan kesehatan. Seluruh negara
anggota World Health Organisation (WHO) telah menetapkan target pencapaian UHC, termasuk Indonesia yang menetapkan target 100 persen tahun 2014.
"Selama
ini pencapaian utama UHC dapat terganggu oleh berbagai masalah
kesehatan seperti pandemi penyakit menular," kata Wapres Boediono dalam
pembukaan the 30th Health Ministers Meeting (HMM) and the 65th Session of the WHO Regional Committee for South-East Asia di Hotel Ambarumo Yogyakarta, Selasa (4/9/2012).
Berbagai
penyakit menular seperti Flu Burung (H5N1) memang masih menjadi pandemi
di beberapa negara, tidak hanya di Indonesia. Di wilayah Asia Tenggara,
jumlah kasus terbanyak memang ada di Indonesia yakni 191 kasus disusul
Thailand dengan 25 kasus.
Karena itu Wapres berharap dalam pertemuan para menteri kesehatan dari 11 negara anggota World Health Organisation (WHO) wilayah Asia Tenggara ini, komitmen untuk melaksanakan International Health Regulation (IHR) bisa diperkuat. IHR sendiri sudah berjalan sejak 2005.
Indonesia sendiri menetapkan target pencapaian 100 persen Universal Health Coverage
pada tahun 2014, yang artinya pada tahun tersebut seluruh lapisan
masyarakat sudah memiliki jaminan kesehatan. Namun karena berbagai hal,
target ini turun menjadi 70 persen pada tahun 2014.
Jika Wapres
menyoroti pandemi penyakit menular, Menteri Kesehatan Dr Nafsiah Mboi,
SpA tampaknya lebih menyoroti penyakit tidak menular yang banyak
menjangkiti usia lanjut. Meningkatnya usia harapan hidup memang membuat
kasus penyakit tidak menular seperti stroke dan serangan jantung terus
meningkat.
"Penyakit menular seperti infeksi itu udah dirasa
cukup bisa ditangani dan angka harapan hidup akibat ancaman penyakit
menular itu sudah membaik," kata Menkes yang juga hadir dalam pembukaan
acara tersebut.
Pertemuan para menteri kesehatan anggota WHO
wilayah Asia Tenggara berlangsung tanggal 4-7 September 2012 di Hotel
Ambarukmo Yogyakarta. Isu yang dibahas antara lain intensifikasi
imunisasi rutin, pemberantasan polio, influenza dan kesehatan generasi
tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar