Jakarta, Dear Mbak Zoya, saya menikah sekitar 10
tahun lalu dan punya 2 anak. Sejak lahir anak kedua hubungan seks dengan
istri agak sedikit masalah. Istri jadi tidak begitu semangat kalau
diajak hubungan intim, kalaupun mau istri memberikan syarat yang harus
dikerjakan oleh saya.
Karena kebanyakan syarat tersebut
tidak sesuai dengan hati, sebab syarat tersebut seolah-olah saya dijajah
oleh istri yang ingin sekali menjadi kepala keluarga (analisa saya).
Pada
waktu hubungan intim, istri sangat bergairah tetapi istri tidak mau
melakukan variasi seks yang saya minta, hanya mau MOT (Man On Top).
Pertanyaan saya :
1. Bagaimana cara agar istri kembali sebagai ibu rumah tangga?
2. Bagaimana cara menghilangkan sifat istri yang seolah-olah menjadi raja bukan ratu dalam rumah tangga?
3. Bagaimana cara istri agar mau mencoba variasi seks? Sekian dan terimakasih
Wage (Pria Menikah, 33 Tahun), cruXXXXX@gmail.com
Tinggi Badan 165 Cm dan Berat Badan 56 Kg
Jawaban
Kepada
Saudara Wage, sebenarnya yang mengganggu Anda itu kan adalah
persyaratan istri Anda. Persyaratan istri Anda itu membuat Anda merasa
dijajah tetapi sebenarnya ketika Anda mengatakan istri harus menjadi ibu
rumah tangga, istri harus menjadi ratu dalam rumah tangga, Anda sudah
mendegradasi istri Anda dan menurut saya itu over analysis, Anda terlalu
banyak berpikir sih.
Pada dasarnya karena Anda senang sekali
berpikir, coba deh Anda pikirkan kira-kira syarat-syarat yang diberikan
istri Anda itu apakah benar untuk membuat Anda merasa rendah, yang
membuat posisi Anda menjadi lebih rendah daripada seorang kepala
keluarga.
Saya yakin istri Anda sebenarnya sedang kurang nyaman
sehingga dia butuh memberikan banyak persyaratan untuk membuat dia
nyaman bukan untuk merendahkan Anda sebagai kepala keluarga.
Jadi
jangan berpikir negatif dulu, biasanya kalau setelah punya anak apalagi
dua, perempuan itu sangat-sangat mudah sekali merasa tidak nyaman
terhadap tubuhnya. Ketidaknyamanan terhadap tubuhnya itu akibatnya
kadang perempuan suka aneh-aneh, ngasih syarat lah pada suami begini
begitu, alasan lah sibuk, alasan lah mengurusi anak.
Padahal
sebenarnya karena kalau making love, dia perlu tahu apakah dia itu masih
cukup seksi buat suaminya. Jadi yang Anda lakukan bukan sibuk
menurunkan degradasi istri Anda sebagai ibu rumah tangga lah, Anda
memberi label sebagai ratu lah, seolah-olah dia warganegara kelas dua.
Tapi
yang perlu Anda lakukan justru meyakinkan istri Anda bahwa dia itu
layak dicintai dan Anda masih bergairah kepadanya secara seksual. Itu
akan membantu istri Anda untuk bergairah lagi bahkan mencoba sekian
banyak variasi seks apapun yang Anda mau.
Perempuan itu hanya
butuh afirmasi kok sebenarnya, dia butuh tahu bahwa dia itu dicintai dan
dia itu diinginkan oleh pasangannya. Jadi daripada Anda sibuk
marah-marah, menganalisa bahwa Anda itu merasa direndahkan oleh istri
padahal saya yakin istri Anda cuma lagi insecure saja sama badannya.
Jadi
terus katakan pada istri mengapa Anda mencintai dia dan apa yang Anda
lihat dari dia yang membuat Anda tertarik secara seksual. Dimana dan
bagaimana dia bisa seksi dengan baju mana yang dia gunakan, cara dia
bercanda dengan Anda, apa yang membuat Anda bisa melihat dia seksi,
itulah yang harus terus Anda katakan.
Saya yakin kalau Anda
rajin-rajin mengatakannya pada istri Anda, variasi seks apapun yang Anda
minta atau bahkan inisiatif seks malah bahkan akan diberikan sama istri
Anda tanpa Anda minta sekalipun. Good luck Pak Wage.
Zoya Amirin, M.Psi
Psikolog
seksual bersertifikasi dengan pendidikan seksual berlatar belakang
psikologi. Ketua dalam Komunitas Studi mengenai Perilaku Seksual dan
juga merupakan anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia.
Pengajar
mata kuliah Kesehatan Reproduksi, Ilmu Hubungan antar manusia, Public
Relation, Ilmu Komunikasi Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar